Memuat...

Masakan Jepang: lebih dari sekadar sushi

Iklan

Dari pemandangan Gunung Fuji hingga izakaya bercahaya di Osaka, Masakan Jepang: lebih dari sekadar sushi Ini mengungkap kekayaan kuliner yang jauh melampaui nigiri, sashimi, atau sushi gulung yang Anda kenal.

KANVA

Pada artikel ini, Anda akan mempelajari tentang asal usul washoku, contoh nyata dari hidangan yang kurang dikenal, data statistik terkini, tren yang muncul di Jepang dan di seluruh dunia, dan apa yang perlu diingat untuk benar-benar memahami dan menghargai masakan yang penuh rasa hormat, sehat, dan mengejutkan ini.

Pada akhirnya, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih jelas mengapa makanan Jepang merupakan dunia tersendiri.

Apa itu "washoku" dan mengapa itu penting?

Washoku adalah tradisi makanan Jepang yang diakui oleh UNESCO pada tahun 2013 sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan.

Ini bukan sekadar serangkaian teknik kuliner; ini mencakup integrasi bahan-bahan lokal, apresiasi terhadap musim, penyajian estetika, dan keseimbangan gizi—makanan dengan nasi, sup, dan lauk pauk (ichiju-sansai).

Iklan

Berkat pengakuan ini, jumlah restoran Jepang di seluruh dunia telah meningkat secara signifikan: dari sekitar 55.000 menjadi hampir 187.000 di beberapa negara selama sepuluh tahun terakhir.

Hal ini mencerminkan bahwa orang semakin mencari sesuatu yang lebih dari ikon seperti sushi.

Hidangan yang membuktikan bahwa masakan Jepang lebih dari sekadar sushi

Berikut adalah beberapa contoh konkret yang kurang dikenal tetapi penting untuk menghargai keberagamannya:

  1. Ramen, soba, dan udon: mie yang disiapkan dengan berbagai cara, dengan kaldu yang bervariasi seperti tonkotsu (dasar tulang babi), shoyu (kecap asin) atau misoAda sekitar 30.000-40.000 restoran ramen hanya di Jepang, yang menunjukkan bahwa hidangan ini bukanlah sesuatu yang langka tetapi merupakan bagian mendasar dari kehidupan sehari-hari.
  2. Fermentasi tradisionalMiso, natto, tamari, koji… bahan-bahan yang tak hanya memberikan rasa umami, tetapi juga terbukti bermanfaat bagi kesehatan usus, sistem kekebalan tubuh, dan pencernaan. Bahan-bahan ini memang bukan bagian dari menu turis pada umumnya, tetapi mereka yang mencobanya tahu bahwa dampaknya lebih dari sekadar rasa.
  3. Hidangan daerah/musiman: Misalnya, kaiseki-ryori (makan malam formal dengan beberapa hidangan, masing-masing sangat rumit), okonomiyaki (sejenis telur dadar/panekuk yang dibuat dengan berbagai bahan), takoyaki, regionalisme pada ikan, rumput laut, bir kerajinan.
  4. Manisan tradisional (wagashi)Terbuat dari beras, kacang azuki, dan buah-buahan musiman, wagashi terasa lembut, artistik, dan sangat bervariasi tergantung musim. Sebagai contoh, di Jepang, wagashi telah mempertahankan penjualan tahunan antara 465 miliar hingga 500 miliar yen (yaitu, antara 4,2 hingga 4,5 miliar dolar AS) selama dekade terakhir.

Statistik dan tren terkini

  • Pada tahun 2024-25, pasar permen Jepang (termasuk permen/wagashi) bernilai USD 28,7 miliar, dengan proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar sekitar 4.9 % mencapai USD 44,1 miliar pada tahun 2033.
  • Dalam kontes Tantangan Dunia Washoku, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, menampilkan para koki non-Jepang yang menampilkan kombinasi asli yang menghormati prinsip umami, musim, dan regionalitas. Edisi terbaru menampilkan hampir 160.000 restoran Jepang di seluruh dunia.
  • Tentang ramen: di Jepang ada antara 30.000-40.000 perusahaan didedikasikan untuk ramen, dan rantai seperti ICHIRAN (spesialisasi dalam tonkotsu) sudah beroperasi di Jepang dan beberapa negara lain, dengan cabang internasional.

Mengapa “lebih dari sekadar sushi” bukanlah sebuah pernyataan berlebihan

A) Rasa, tekstur dan filosofi kuliner

Gastronomi Jepang tidak hanya mencari rasa: ia mencari keseimbangan.

Hidangan tradisional cenderung memadukan kerenyahan dengan kelembutan, asin dengan rasa manis sedang, umami dengan sedikit rasa asam.

Setiap bahan memiliki tujuan, setiap persiapan berusaha menonjolkan sifat bahan tersebut daripada menyembunyikannya.

B) Menghormati hal-hal yang bersifat musiman dan lokal

Musim dalam setahun menentukan bahan-bahan yang digunakan.

Pada musim semi, terdapat tunas-tunas muda, buah ceri, dan bambu muda; pada musim gugur, terdapat jamur liar, akar-akaran, dan kacang-kacangan; ikan-ikan tertentu bergantung pada migrasi; sayuran lokal bervariasi.

Hubungan antara alam dan dapur merupakan inti dari washoku.

C) Kesehatan dan keberlanjutan

Banyak persiapan yang mengandalkan fermentasi (miso, natto, koji), ikan segar, sayuran, rumput laut, dan pemrosesan yang dikurangi.

Ada juga kekhawatiran yang berkembang di Jepang terhadap metode tradisional yang menghormati lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Selain itu, seperti yang baru-baru ini dilaporkan, ada kepentingan pemerintah dalam melestarikan teknik tradisional dan mengakuinya sebagai warisan takbenda, yang mendorong para koki dan produsen untuk mempertahankan standar kualitas dan keaslian.

Dua contoh asli tentang bagaimana masakan Jepang dinikmati saat ini

  • Contoh A: Di Kyoto, sebuah restoran keluarga menawarkan kaiseki temaki — menu kaiseki yang diadaptasi menjadi temaki (roti gulung buatan tangan) untuk para pelancong cepat, dengan tetap mempertahankan bahan-bahan musiman dari daerah tersebut, seperti bambu muda, ikan air tawar, dan miso lokal. Kombinasi adaptasi tradisi dan kepraktisan ini memungkinkan mereka mempertahankan pelanggan lokal sekaligus menarik pengunjung.
  • Contoh B: Di Monterrey, Meksiko, sebuah truk makanan tidak hanya khusus menjual sushi, tetapi juga okonomiyaki Dan takoyaki, dibuat dengan bahan-bahan lokal untuk menyesuaikan cita rasa (jagung, cabai rawit, keju rendah lemak) sambil mempertahankan teknik panekuk Jepang. Pelanggan takjub melihat betapa perpaduan budaya ini begitu pas, menghadirkan keaslian tanpa kekakuan.

Aspek yang harus Anda ketahui jika ingin merasakannya secara autentik

AspekApa yang perlu diperhatikan / diingat
Asal bahanBeras, kacang kedelai, kombu, rumput laut lokal vs. impor; kesegaran ikan dan sayuran.
Metode memasakWaktu fermentasi, perhatikan perawatan kaldu, dashi, tara, dan shortening dengan api kecil.
MusimanBiarkan menu mencerminkan musim; biarkan menu menampilkan bahan-bahan lokal, bukan hanya impor generik.
Presentasi dan estetikaPenataannya, warnanya, pelengkapnya, perpaduan antara visual dengan gustatorinya.
Keseimbangan nutrisiHindari lemak atau gula berlebih; pilih teknik memasak ringan: merebus, mengukus, merebus dengan api kecil; banyak hidangan tradisional yang melakukan hal ini.
Masakan Jepang: lebih dari sekadar sushi
KANVA

Baca selengkapnya: Makanan penutup tradisional paling terkenal di dunia

Analogi untuk memahami kedalaman gastronomi ini

Bayangkan masakan Jepang sebagai taman Zen: lebih dari sekadar batu dan pasir.

Di taman itu, setiap tanaman memiliki tujuan: bentuk, warna, aroma, naungan.

Bukan sekadar estetika yang dangkal, tetapi juga keseimbangan setiap elemen dengan lingkungan, iklim, musim, dan pengalaman Anda saat berjalan melewatinya.

Demikian pula, masakan Jepang melampaui elemen yang dikenali yang disebutkan semua orang (seperti sushi); setiap hidangan, setiap bahan, setiap musim menyumbangkan sesuatu bagi keseluruhan kebun.

Kesimpulan

Jika Anda benar-benar ingin menghargai Masakan Jepang: lebih dari sekadar sushi, Anda harus membuka mata dan langit-langit mulut Anda.

Sushi adalah pintu gerbang yang indah dan seringkali lezat, tetapi apa yang akan Anda temukan saat Anda melangkah melewatinya adalah masakan yang luas dan beragam yang kaya akan rasa, filosofi, sejarah, dan nilai budaya.

Washoku, ramen, wagashi, fermentasi, hidangan daerah dan musiman: semuanya diperhitungkan.

Dengan menjelajah penuh rasa ingin tahu, mengenali bahan-bahan asli, menghargai teknik, dan merangkul adaptasi yang tulus, Anda akan memahami mengapa masakan ini mendapat pengakuan global saat ini dan terus berkembang tanpa kehilangan esensinya.

Baca selengkapnya: Cita Rasa Dunia: Hidangan Khas yang Wajib Anda Coba

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah sushi tidak lagi mewakili masakan Jepang?
Ya, memang, tapi hanya sebagian saja. Sushi mewakili elemen-elemen kunci: kesegaran, nasi, kedelai, makanan laut, dan estetika.

Namun, banyak hidangan memiliki rasa dan tekstur yang sangat berbeda. Jika Anda hanya mencoba sushi, Anda hanya melihat pantulan salah satu cermin.

Apa sebenarnya washoku itu?
Washoku adalah tradisi kuliner Jepang yang tidak hanya mencakup hidangan, tetapi juga budaya makanan: bahan-bahan lokal, penghormatan terhadap musim, diet seimbang, penyajian, dan ritual.

Ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 2013.

Di mana saya bisa mencoba makanan Jepang asli selain sushi?
Cari restoran yang menawarkan ramen, soba, udon, okonomiyaki, hidangan musiman (seperti jamur musim gugur, rebung musim semi), dan wagashi.

Jika mereka berbicara tentang makanan fermentasi, menggunakan miso lokal, memproduksi dashi mereka sendiri, itu pertanda keaslian.

Sulitkah menyiapkan hidangan yang kurang dikenal di rumah?
Tergantung jenis hidangannya. Beberapa membutuhkan bahan-bahan tertentu atau fermentasi yang memakan waktu (seperti miso atau koji), tetapi ada juga versi yang disesuaikan.

Yang penting adalah menghormati proporsi, kualitas bahan dan bersabar.


Penafian

Dalam situasi apa pun kami tidak akan meminta Anda membayar untuk merilis jenis produk apa pun, termasuk kartu kredit, pinjaman, atau penawaran lainnya. Jika hal ini terjadi, harap segera hubungi kami. Selalu baca syarat dan ketentuan penyedia layanan yang Anda hubungi. Kami memperoleh uang dari iklan dan rujukan untuk beberapa, tetapi tidak semua, produk yang ditampilkan di situs web ini. Semua yang dipublikasikan di sini didasarkan pada penelitian kuantitatif dan kualitatif, dan tim kami berupaya untuk bersikap seadil mungkin saat membandingkan opsi yang bersaing.

Pengungkapan Pengiklan

Kami adalah situs web penerbit konten yang independen, objektif, dan didukung iklan. Untuk mendukung kemampuan kami dalam menyediakan konten gratis kepada pengguna kami, rekomendasi yang muncul di situs kami mungkin berasal dari perusahaan tempat kami menerima kompensasi afiliasi. Kompensasi tersebut dapat memengaruhi bagaimana, di mana, dan dalam urutan apa penawaran muncul di situs kami. Faktor lain seperti algoritma milik kami sendiri dan data pihak pertama juga dapat memengaruhi bagaimana dan di mana produk/penawaran ditempatkan. Kami tidak menyertakan semua penawaran keuangan atau kredit yang tersedia saat ini di pasar di situs web kami.

Catatan Editorial

Pendapat yang dikemukakan di sini merupakan pendapat penulis semata, bukan pendapat bank, penerbit kartu kredit, hotel, maskapai penerbangan, atau entitas lainnya. Konten ini belum ditinjau, disetujui, atau didukung oleh entitas mana pun yang disertakan dalam postingan. Meski begitu, kompensasi yang kami terima dari mitra afiliasi kami tidak memengaruhi rekomendasi atau saran yang diberikan tim penulis kami dalam artikel kami atau memengaruhi konten apa pun di situs web ini. Meskipun kami berupaya keras untuk menyediakan informasi akurat dan terkini yang kami yakini akan dianggap relevan bagi para pengguna, kami tidak dapat menjamin bahwa informasi yang diberikan bersifat lengkap dan tidak membuat pernyataan atau jaminan apa pun terkait hal tersebut, maupun keakuratan atau penerapannya.